Sabtu, 21 Desember 2013

Rendang Padang






Pertama kalinya lebaran idul adha ngga ada mama. Kalau idul fitri memang ngga bisa dipastikan kita bisa lebaran sama-sama. Karena kondisinya terkadang harus bergantian mudik mengunjungi keluarga besar suami yang ada di semarang. Makanya biasanya idul adha hampir dipastikan kita merayakan bareng dengan mamaku.

Nah tahun ini mama mudik ke jogja, dalam rangka jadi MC selama sebulan. Ssttt, MC disini bukan master ceremony, tapi Momong Cucu. wkwkwkwk
Kebetulan adik bungsuku kan hijrah ke jogja,ngikutin suaminya yang kebetulan ditugaskan ke kampung halamannya.

Nah, ceritanya daripada bengong ngga jelas disana, adikku nerusin S2 nya di UGM.
Kuliahnya kan reguler, jadi mereka bingung siapa kira-kira yang bisa momong anaknya selagi ditinggal kuliah.
So... ngga ada pilihan lain, neneknya lah jawabannya.

Yah, begitulah akhirnya idul adha kali ini otakku berputar keras. Kira-kira makanan apa yang pantas disajikan. Dari sekian banyak menu yang aku tawarkan ke orang-orang dirumah, cuma opor dan rendang yang disetujui. Untuk opor, aku ngga sempat photo. Cuma rendang daging ini aja.



Untuk resepnya lupa darimana. Udah kelamaan juga soalnya. Tapi yang pasti, rendang ini sama sekali ngga enak!!! Soalnya aku ngga kebagian #sigh
Kalo kata anak-anak dan ayahnya sih, rasanya mirip sama yang dijual di warung padang pariaman (ahayyy, bawa-bawa suku sendiri ini mah). Yup, karena aku masih ada keturunan minang dari ayahnya ayahku, tepatnya dari pariaman.

Ternyata rahasia bumbu rendang padang itu adalah dari bunga lawang. Ada sensasi nyegrek nya gitu *ahahaha, bahasa lainnya nyegrek apaan yah.
Buat resep silahkan gugling aja, resep rendang padang asli.

Nasi panas, rendang daging, sambel ijo, air teh anget....amboyyy, rancak banaaaa...

- Enjoy -

0 komentar:

Posting Komentar