Pagi ini rasanya seperti ada yg menampar wajah dengan keras sekali. Bagaimana tidak, aku yang seorang ibu dari kedua anak-anakku terkadang merasa kesabaran ku teruji dengan kelincahan & aktif nya dua permaisuri hati. Tingkah laku mereka bukanlah tindakan yang diluar batas normal sebenarnya, justru menunjukkan betapa pesatnya perkembangan motorik mereka dan harusnya aku merasa bangga, senang juga bersyukur dengan karunia yang tidak ternilai ini. Betapa tidak, banyak anak-anak diusia balita yang mengalami keterhambatan perkembangan motorik dan mental mereka yang terlihat pada kesehariannya yg cenderung pasif dan diam.
Pagi ini aku baru sadar bahwa aku telah mengkufuri nikmat dari ALLAH SWT dan harusnya nikmat itu aku syukuri sebesar-besarnya. Keaktifan kedua buah hatiku sering membuat aku banyak beristighfar dalam hati karena untuk memarahi atau membentak atas tingkah laku mereka, aku berusaha untuk meminimalisasi. Namun terkadang terlontar juga kata-kata yang seharusnya tidak dilepas begitu saja karena banyak atau sedikit anak akan merekam dalam memori mereka. Kata-kata seperti "Kakak....coba nurut, bunda sudah cape ni" sering keluar untuk menghiasi hari-hariku yang melelahkan. Sorot mata kedua "amor" yang menampakkan ketakutan sangat menyayat hati. Janji dalam hati untuk berusaha menahan emosi saat "kedua amor" beraksi sering diingkari.
Pagi ini hati ku merasa ditampar sekali lagi, dengan pernyataan assisten RT ku yang secara langsung memuji betapa manisnya kedua "amor"ku itu. Ya ALLAH nikmat apa yang hendak kukufuri lagi? Asissten yang setiap hari melihat keaktifan & tingkah laku mereka masih sanggup berkata "betapa manisnya mereka", subhanallah maafin bunda ya sayang.....
September 13, 2011
Dian Eka Mariani
0 komentar:
Posting Komentar